Pengalaman Menjadi Admin Grup Parenting Ibu dan Anak

1 komentar

Pengalaman Menjadi Admin Grup Parenting Ibu dan Anak

Menjadi orang tua itu sangat berat dan tidak ada sekolahnya, betul tidak? Dulu bahkan saya tidak berpikir tidak akan punya anak karena habis kemoterapi. Tapi ternyata Tuhan berkata lain, di usia 30 tahun bertemu jodoh dan memiliki anak-anak lucu Raffi Raffa Rafif. 
Setelah itu, saya mulai belajar banyak hal. Mulai dari cara menjaga kehamilan hingga merawat anak dan menstimulasi mereka agar mencapai tumbuh kembang dengan baik. Iya semua otodidak belajar serta bekerja sama antara saya dan suami. Untunglah saya memiliki suami yang support dalam banyak hal untuk masalah pengasuhan anak. Beliau ikut turun langsung tanpa terkecuali. Tentu saya sangat terbantu, sehingga tidak merasa sendirian saat mengurus anak. 

Dan kecintaan saya pada anak-anak ini terus saya tulis di blog Echaimutenan, bahkan menjadi pemenang The Best Family Blogger tahun 20145 di Hari Blogger Nasional. Buat saya yang saat itu menulis blog hanya untuk sharing cerita di blog yang sudah dibuat sejak tahun 2005 suatu penghargaan yang besar. Karena ini menunjukkan kalau ternyata Ibu di rumah juga bisa berdaya. Iya, saat itu begitu pemikiran saya.

Kembali ke punya anak, saya akhirnya belajar banyak hal. Mulai dari melahirkan tanpa panis, perlengkapan bayi, menyusui dll. Semua cerita itu saya tuangkan di blog. Selain itu saya juga mengambil beberapa sertifikasi, mulai dari kursus menyusui, sertifikasi BabywearingEducator, sertifikasi Child Paseanger Consultant dan sekarang saya sedang menjalani kuliah Diploma Montessori. 

Buat apa ambil sertifikasi itu? Banyak menurut saya ya, mulai dari belajar untuk lebih memahami anak, memberikan masukan untuk mama lain hingga menuliskan pengalaman edukasi yang benar ke masyarakat. Karena saya tahu, saya tidak sendiri yang pernah mengalami bingungnya mengurus anak. Ada banyak Ibu yang merasakan hal yang sama di belahan dunia manapun. Meski sama caranya, tapi situasi dan kondisi tiap keluarga tetap beda-beda.

Perkenalan Saya dengan Gabag Indonesia


Salah satu yang saya alami 10 tahun terakhir adalah menyusui anak. Di mana ternyata menyusui tidak hanya sekedar menyusui saja. Saya harus mempersiapkannya semenjak kehamilan ternyata. Bahkan tas untuk diaper bag meletakkan persiapan melahirkan lebih enak khusus, sehingga juga bisa buat menaruh ASIP. Ternyata tidak semudah yang saya kira, mulai saya browsing dan bertanya ke teman yang sudah memiliki anak. Dan saat itu hanya ada satu di antara banyak jawaban, yaitu tas Gabag. 

Akhirnya saya mulai membeli dan menggunakan tas Gabag. Bukan hanya satu, tapi berkali-kali saya membeli tas Gabag. Bahkan saking sukanya, saya tidak hanya membeli tas ASIP Gabag saja tapi juga tas-tas lain termasuk tas Gabag Kids. Dan sekarang Gabag bahkan punya produk baru yaitu Gabag Beauty yang cocok untuk dipakai ibu hamil dan menyusui.
Menyukai produk gabag Indonesia

Perjalanan saya dan tas Gabag tidak berhenti di sana, sampai tidak terasa saya punya tas Gabag lebih dari 15 buah beli sendiri saat itu. Setiap ada model baru, beli. Setiap ada yang lucu langsung beli. Iya karena sesuka itu. Saking loyalnya sama Gabag, saya berkali-kali diundang acara Gabagers yang mempertemukan pecinta Gabag di Indonesia gitu. Dan akhirnya saya berkenalan dengan ci Gabriella sebagai ownernya.

Menjadi Admin Grup Parenting Tumbuh Kembang


Akhirnya di tahun 2019, pihak Gabag Indonesia menghubungi saya untuk menawarkan jadi admin grup tumbuh kembang anak. Oh iya, selama memiliki anak saya selalu ikutan Birth Club yang berisikan anak-anak yang lahir di bulan dan tahun yang sama. Dan itu menjadikan saya sebagai admin di grup Birth Club 2016 yang hingga kini masih saya dampingi. 

Karena itulah, akhirnya saya bersedia menjadi admin telegrup tumbuh kembang yang usianya hingga 5 tahun. Menurut mereka saat itu, profil saya pas jadi admin karena di blog saya sering sharing tentang pengasuhan dan sertifikasi yang mumpuni jadi nilai tambah. Dan semenjak saat itulah saya menjadi admin Gabag tumbuh kembang.

Program di Gabag Indonesia

Dari member hanya 10 orang, akhirnya di tahun 2023 sekarang member sudah menjadi hampir 2000 orang. Dan hampir semua aktif. Jadi buat yang baru join kadang kaget, karena grupnya sangat ramai. Tadinya membahas menyapih anak, tiba-tiba sudah ngobrolin drakor.

Menjadi admin Ibu-ibu sebanyak itu pasti sesuatu memang, tapi alhamdulillah hingga saat ini masih bisa teratasi dengan baik. Apalagi yang saya suka, Ibu-ibu di sini semua helper. Jadi ketika ada yang bertanya segera menjawab dengan baik. Misal saya tidak stand by, semua Ibu yang sedang online pasti akan melihat dan membantu mencari solusi.

Bertemu admin grup gabag

Akhirnya setelah 3 tahun, Agustus 2022 saya, member serta tim Gabag bertemu juga. Yang tadinya hanya bisa chit chat ngobrol di telegram sekarang bisa langsung berjumpa. Dan itu membuat saya senang, ternyata ini manfaat grup supporting parenting Gabag. Manfaatnya kental sekali, biasanya ramai di grup sekarang ramai saat bertemu di acara.  

Saya juga akhirnya bertemu dengan tim Gabag dan admin telegrup bumil busui lainnya. Senang saja bisa berjumpa dan tentunya perjumpaan yang tidak bisa dilupakan. Dan bersyukur menjadi bagian dari Gabag Indonesia hingga detik ini juga karena ci Gaby yang memberikan kesempatan saya untuk sharing banyak hal.

Kopdar Gabag

Oh iya, kerjaan jadi admin itu menyenangkan kok. Selain ngobrol, saya juga memberikan banyak materi seputar anak dan keluarga yang sesuai dengan tema tumbuh kembang optimal anak tentunya. Tidak jarang juga sharing hubungan suami istri dalam membina rumah tangga yang pasti ada goyahnya. 

Program di Gabag Indonesia

Sebelum saya sharing materi pasti mencari bahannya dulu dengan teliti. Keuntungan saya sebagai blogger dan content writer tentunya sangat terpakai saat memberi materi. Dimana bahasa halus namun bisa diresapi setiap member akan mudah dicerna dan dijalankan. Selain itu, ilmu yang sudah saya ambil sertifikasinya sangat terpakai di grup ini. Karena saya memberikan materi tidak hanya materi saja, tapi materi yang bisa dipertanggungjawabkan. Kalau jadi konsultan anak kayak saya kan tidak bisa sembarangan ngomong, harus benar dan tepat edukasinya walau mungkin terasa menyakitkan. Tapi dengan pengemasan bahasa yang menarik akan membuat materi berat jadi lebih ringan dan dimengerti. 

Tidak heran kalau saya dan member-member grup sangat dekat, walau hanya sebatas bercengkrama lewat internet.

Berbagi Edukasi Lancar Berkat IndiHome, Internet Provider dari Telkom Indonesia

Berbagi Edukasi Lancar Berkat IndiHome, Internet Provider dari Telkom Indonesia

Pasti banyak yang bertanya bagaimana cara edukasi ala saya selama ini? Kok bisa jadi admin padahal tinggal di desa sekarang? Semuanya pasti menggunakan internet, serius cuma pakai internet saja. Tidak heran apalagi sekarang serba canggih teknologi ini kan?.

Telegrup saya menggunakan aplikasi telegram dan whatsapp grup menggunakan aplikasi whatsapp. Selain itu semua menggunakan aplikasi sosial media, editing untuk materi dan lainnya. Hampir semua pekerjaan admin mirip dengan kegiatan saya ngeblog. Kemudahan berinternet sekarang memang membuat saya jadi lebih mudah berkonten ria dan beraktivitas tanpa batas.

Saya malah bersyukur, walau di desa tetap bisa berkarya sekaligus bekerja dengan baik berkat internet provider yang sangat cepat yaitu IndiHome. Tadinya sempat bingung mau pakai internet provider apa, kok banyak yang kurang bagus sinyalnya. Padahal saat di Jakarta sinyalnya sangat baik, tapi ketika pindah di desa semua langsung buyar!.

Untunglah akhirnya saya menemukan IndiHome dan sangat puas selama ini menggunakannya. Dengan IndiHome dari Telkom Indonesia ini memang tidak perlu diragukan lagi sebenarnya. Jaringan fiber optik membuat kecepatan berinternet bisa sampai 300Mbps sekarang malah. Jadi mau bekerja, mau nulis blog, mau edukasi, mau memberikan materi, mau live semua bisa. Pekerjaan langsung lancar!.

Bukan hanya itu saja, anak-anak juga bisa merasakan pakai internet cepat seperti saat mereka masih di Jakarta. Jadi mau les atau ikutan kursus apapun juga tetap mudah. Yah untung kan akhirnya saya ketemu internet provider cepat seperti IndiHome ini. Coba kalau tidak? Pasti susah bekerja dan berkarya selayaknya di kota besar. 

Makanya banyak yang masih heran kok sudah tinggal di desa tetap bisa menghasilkan karya di blog? Kok masih bisa ngadmin grup tepat waktu dengan mudah? Ya belum tahu saja rahasianya, kalau saya pakai IndiHome. Jadi edukasi lancar dan insyaAllah bermanfaat buat Ibu-ibu yang tergabung dalam telegrup Gabag. 

Rasanya senang menjadi berarti di antara orang lain. Karena sering saya bertanya dalam diri, apa saya sebenarnya hidup ada gunanya? Apa saya sudah memberi manfaat banyak buat orang lain? Sekarang mulai terjawab, ternyata selama ini karya, edukasi hingga menjadi admin grup parenting banyak memberi manfaat banyak untuk orang lain. Alhamdulillah, menjadi pemicu saya untuk lebih bermanfaat buat orang lain. Dan saya bahagia, sangat bahagia mendengarnya.

Coba kalau misalnya saya tidak memiliki kemauan keras untuk tahu ilmu parenting yang luas ini, pasti saya tidak akan tahu sebegitu indahnya menjadi Ibu. Pasti saya tidak tahu kalau ternyata sertifikasi edukasi saya banyak memberi manfaat untuk banyak orang. Pasti saya juga tidak tahu kalau mendengarkan curhat banyak Ibu ternyata bisa memberi saya banyak pelajaran ke depannya dalam membina keluarga tercinta.  

Semua orang punya kesempatan yang sama, tinggal kemauan dan gerak saja terus lanjut atau stop tergantung pilihan. Semua berkat internet IndiHome dari Telkom Indonesia, saya bisa menjadi seperti ini!. Alhamdulillah. Ini cerita saya, bagaimana dengan kamu?.

Related Posts

1 komentar

  1. Masya Allah, luar biasanya Mbak. Menjadi seorang Ibu dan masih tetap produktif untuk berkarya 👏

    BalasHapus

Posting Komentar