Bagaimana Mitigasi Bencana Bagi Penyandang Disabilitas dan OYPMK?

Posting Komentar

Bagaimana Mitigasi Bencana Bagi Penyandang Disabilitas dan OYPMK?

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada lempengan tektonik. Tidak heran kalau sering ada ombak naik, gempa hingga gunung status waspada karena ada awan panas keluar.  Bahkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun sampai awal Desember 2022 sudah ada sekitar tiga ribu lebih peristiwa bencana alam di seluruh Indonesia.

Seperti yang baru-baru ini terjadi. Untuk gempa seperti gempa Cianjur dan Garut. Selain itu juga ada gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas (APG). Dan masih banyak lagi bencana yang Indonesia. 

Banjir? Duh jangan ditanya sering banget pokoknya jadi kayak rutin bulanan. Tapi ya inilah Indonesia dengan kekayaan alam plus minusnya.

Saya jadi ingat pas dulu banjir di kampung halaman. Kebetulan memang tidak pulang, cuma memantau dari kabar orang tua dulu itu. Rumah-rumah, kendaraan, hingga orang banyak hanyut. Belum selesai menata hati karena berusaha ikhlas dengan keadaan yang sudah terjadi di luar kuasa. Eeeh muncul lagi bencana lainnya beruntun. Masya Allah kekuasaan Tuhan memang besar ya!

Dan karena kalau dah bencana hampir semua terdampak dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah pada penyandang disabilitas dan OYPMK yang ternyata malah lebih banyak korbannya. Karena kita saja yang sehat sudah pasti kewalahan, apalagi yang susah untuk berpindah tempat tanpa bantuan orang lain. 

Bukan hanya saat proses evakuasinya saja, saat lama evakuasi juga terutama bagi disabilitas dan OYPMK juga pasti akan mengalami banyak kesulitan. Biasanya di lapangan kan diperlakukan sama, padahal tetap membutuhkan penanganan khusus. 

Talkshow Mitigasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas dan OYPMK 

Talkshow Mitigasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas dan OYPMK

Tapi saya sendiri juga baru tahu saat ikutan talkshow pada tanggal 29 November 2022 di youtube KBR. Pas banget temanya tentang Mitigasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas dan OYPMK. Untung tahu info ini dari blogger crony, jadi nambah wawasan.

Hadir sebagai nara sumber di acara ini adalah Drs. Pangarso Suryotomo selaku Direktur Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, Bejo Riyanto sebagai Ketua Konsorsium Peduli Disabilitas dan Kusta (PELITA), Disabilitas Terdampak Bencana dan sebagai host adalah Rizal Wijaya.

Pak Bejo Riyanto bercerita pengalamannya saat di lapangan saat bencana. Menjadi seorang disabilitas daksa sejak lahir tetap membuat Pak Bejo semangat menjalani hari-hari. Begitupun saat bencana alam terjadi, dengan wadah PELITA diharapkan banyak orang akan teredukasi dengan baik. Sehingga para disabilitas mendapatkan informasi dan sosialisasi yang benar.

Sedangkan Drs. Pangarso Suryotomo atau biasa dipanggil Pak Papang ini bercerita kalau sebenarnya di Indonesia 80%nya adalah desa di daerah rawan bencana. Karena itu beliau mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pencegahan dan paham di wilayahnya ada potensi bencana apa. 

Dalam peraturan Kepala BNPB Nomor 14 Tahun 2014 disebutkan kalau disabilitas bisa mendapatkan perotolongan, partisipasi dan perlindungan. Dan itu tetap membutuhkan pengawasan dan dukungan banyak pihak sehingga bisa berjalan baik. 

3 Mandat Mitigasi Bencana Bagi Penyandang Disabilitas dan OYPMK

1. Pertolongan

Disabilitas dan OYPMK memiliki hak untuk mendapat dan memberikan pertolongan saat terjadid bencana. Jadi kita tetap bisa menyelamatkan diri dan orang di sekitar. 

2. Partisipasi

Para disabilitas dan OYPMK juga dapat berpartipasi dalam kontribusi kebencanaan. Dengan peran aktif semangat mereka akan memberikan kekuatan bagi para disabilitas yang berdampak. 

3. Perlindungan

Hak perlindungan yang aman bagi OYPMK dan penyandang disabilitas juga harus diberikan. Jadi semua baik pemerintah dan masyarakat juga wajib memberikan perlindungan kepada korban bencana alam, termasuk disabilitas. 

Karena itu edukasi tentang bencana sangat penting, tidak heran kalau BNPB juga bekerjasama dengan Kemendikbud tentang penanganan bencana melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Jangan lupa juga untuk berperan aktif ya melakukan sosialisasi terkait bencana kepada masyarakat.

Jadi tahu bagaimana caranya penanggulangan bencana inklusif bagi penyandang disabiltas dan OYPMK. Semoga alam baik-baik saja dan kita semua dilindungi. Aamiin

Related Posts

Posting Komentar