When You Called It UUD (Ujung-ujungnya Duit)

1 komentar

 tujuan Ujung-ujungnya duit

"Wah, Echa ketinggian ratenya"

Tapi kan tapi tapi kan... entahlah ya sekarang saya hampir tidak pernah menulis sesuai rate blog saya. Tapi mungkin dalam sebulan adalah yang masih di atas 1 juta sesuai rate saya. Cuma memang jarang, seringnya ya recehan gitu ratusan ribu. Berhubung sekarang sudah jarang yang mau memberikan rate sesuai ya saya ambil saja. Lah nunggu pangeran berkuda putih bawa job sesuai rate card gitu ga hadir-hadir jeeeh. Namanya hidup kan harus dijalani. Ya nggak? Masih bersyukur dapet, secara sekarang blogger jumlahnya buanyakkkkk yang bikin jadinya saingannya juga banyak.

Saya pernah di posisi tidak mau mengambil job karena feenya kecil di bawah 500ribu. Dulu ya duluuuuu! Makanya dulu saya sangat selektif mengambil job, dan berkata sinis sama yang blognya berbayar semua kayak etalase. Saking selektifnya yang bisa naruh iklan di blog saya itu yang "mau" membayar rate saya. Tapi performa, iklan, dll maksimal jadinya karena fokus saya memang sedikit.

Namun seiring masa sesungguhnya manusia orang yang mudah dibolak-balikkan hati, saya pun mengambil job recehan. Apalagi semenjak saya menjadi kepala rumah tangga untuk mencari uang, sendirian rasanya goyang. Iya dulu dimanja papih ngapa-ngapain ada, kalau sekarang karena kami bertukar peran ya mau tidak mau kan?

Ya kok untungnya saya punya beberapa blog yang bisa dikaryakan. Ada yang fokus branding kayak echaimutenan dan blog ini. Ada yang memang khusus buat adsense, ada yang memang buat blog-blog content recehan gitu. Rupa-rupa warnanya pokoknya. Makanya kok untung saya bisa ngeblog. Kalau saya ga bisa lak ya apa saya hidup.

Iya UUD. Ujung-ujungnya duit saya jabanin sekarang. Kalau dipikir-pikir, recehan bukannya uang juga kalau dikumpulin. Apalagi kita tidak berhak ikut campur urusan dapur orang lain. Ya kayak saya sekarang dibilang, wah blognya IKLAN terus ga ada yang ORGANIK! Hmmm, padahal setau saya dulu organik itu artinya postingan relate dengan kehidupan atau bisa dikatakan memposting yang sesuai dengan profilenya. Tapi sekarang pengertiannya jadi bergeser ke postingan organik itu postinya yang UNPAID alias sama sekali tidak dibayar. Jangankan di sini, di luar negeri aja sama kok intinya postingan organik itu ya unpaid and we need to boost them to other platform such as social media, etc.

Jadilah versus-versusan yang postingan berbayar dan tidak berbayar. Lieur ya, hooh sama wkwkwk. Ahh biarlah, mari kita kembali ke ujung-ujungnya duit yaaaak!

Kalau sekarang, walau lebih banyak yang harus saya post tiap hari saya menikmatinya kok. Saking menikmatinya saya sekarang beranggapan yang penting dapat duit. Udah selesai. Mau berapapun ya tergantung bloggernya. Bukankah itu urusan masing-masing dapurnya kayak gimana. Ya kayak saya sekarang mau recehan hehehe.

Tapi satu yang bisa saya katakan walau hampir 90% postingan saya berbayar adalah terus menjaga kualitas tulisan dengan tetap menjadi saya. Walau pasti teman lihat sendiri kadang ada tulisan yang begitu aja gitu, believe me kalau yang 'jeleek' tulisane itu bukan saya yang nulis tapi orang lain yang ngasih content placement spinner. Wkwkwkkw. Tapi kok echa mau? Yaaaaa, ujung-ujungnya kan duit juga.

Jangan salah, lumayan buat biaya makan, sekolah, nabung dll keluarga saya. Karena bagaimanapun kan itu juga duit semua. Ya nggak?

Oh iya, ini beberapa jawaban dengan pertanyaan yang sering terjadi di dunia perblogan!

"Blognya kayak etalase"

"Ya nggak papa. Daripada blognya kayak dirimu udah etalase tapi tetep sepi blognya. Kan mending gw etalase tapi rameeee. Weeeek!"

"Tidak ada postingan organik. Semua berbayar *Dengan tersenyum sinis"

"Gpp dong. Kalau gak dibayar ya mending eike tidurrrrr"

"Tujuan ngeblog itu bukan uang! Jangan fokus ke menghasilkan uang di utama"

"Yeeee, suka-suka aku dong. Beli internet tidak bisa pakai jaringan dan relationship"

"Dih blognya iklan semua. Sampai aku ga bisa bedain yang dibayar mana yang nggak mana"

"Wah keren dong berarti tulisanku berhasil sampe dirimu ga tau (baca) ini iklan apa bukan"

"Duit mulu yang dipikir salah arah ngeblog buat duit"

"Heh siaaaa. Kamari. Gelut yeuh!!!"

Tapi convo di atas cuma canda sayang yaaaa. Ini cuma buat hahahihi saja jangan dianggap seriusss. Yang pasti apapun tujuan ngeblogmu, that is your choice. Tidak ada satupun yang bisa mengatur hidup orang lain kecuali Allah. Mau digunakan sebagai jalan bagaimanapun juga blognya, itu kembali ke empunya masing-masing. Selama masih sama-sama berusaha bertujuan blog penuh berkah walau jalannya berbeda. Intinya wes talah ojok sibuk ngurusin wong liyo selama gak mbok koen pakani kok repot amat.

Kalau tujuan blog saya sih selain berbagi cerita ya UUD. Ujung-ujungnya duit. So why? 

Related Posts

1 komentar

  1. Beughh mantaabb!
    kupikir karena dikau ke Sby bakal skip tema ini
    dadaknoo tetep posting
    ancen the real blogger!
    daebaaakkk

    BalasHapus

Posting Komentar