Hal yang Ingin Kulakukan di Bulan Puasa : Pergi Ke Makam Mama

Posting Komentar
pergi ke makam mama

Yang biasa orang lakukan saat Ramadan itu adalah membersihkan pasarean atau kuburan keluarga. Kalau dipikir-pikir entah kenapa ya kok cuma pas Ramadan atau mau Idul Fitri, hanya untuk alasan berkunjung setelah solat Ied. Loh hari-hari lainnya gimana? Lupa berkunjung ke makam?
Kalau dipikir-pikir, saya sebenarnya hanya beberapa kali lihat makam mama. Tapi kalau pulang, biasanya saya juga datang ke makam hanya untuk berkunjung dan membersihkan kuburan. Sebenarnya saya ingin kalau makamnya Mama itu ditembok tinggi dibuat pusara gitu. Cuma kata orang-orang, belum cukup kuat tanahnya. Daripada jeblos kan sayang. Iya juga sih. Jadilah saya menunggu waktu untuk bikin mama rumah pusara yang bagusan.

Saya dan kakak juga sudah berunding masalah ini nanti patungan berapa biayanya. Karena bagaimanapun anak Mama cuma saya dan kakak saja, kalau bukan kami yang benerin dan merawat kuburan orang tua ya siapa lagi. Mana kita jauh semua tinggalnya.

Makanya saya ingin pergi ke makam mama dan ini adalah hal yang ingin saya lakukan di bulan puasa. Paling tidak saat nanti lebaran kami berkunjung setelah solat Ied, kuburan mama sudah bersih dan enak dilihat. Pasti beliau juga senang melihatnya dari atas sana.

Entah kenapa ya, dulu saya tidak mengerti kenapa Mama menangis saat di makam Kakek Nenek. Waktu itu saya sampe pernah berpikir, ih Mama napa nangis sih ya. Tapi setelah bertahun-tahun akhirnya saya tahu kenapa Mama menangis di pusara Kakek Nenek. Mungkin ini rasanya kehilangan dan kangen orang tua :").

Hiks, kan jadi mewek nulis ini :"(. Anak-anak juga pasti berpikir sama kenapa saya menangis di makam Mama. Tapi mungkin mereka akan tahu setelah beberapa tahun kemudian, ketika saya dan suami tidak ada. Cuma masih berharap banget semoga saya dan suami sehat walafiat penuh rejeki sampai mengantar anak-anak berhasil dan berkeluarga. Itu saja inginnya, baru kami berdua tenang bila pergi.

Ke makam itu sangat mengingat kematian, di mana ternyata usia itu tidak ada yang tahu dan cuma Allah yang tahu kapan kami akan menghadapNya. Seperti kunjungan kami kalau ke makam Mama. Paling tidak kami berpikir kalau umur memang dekat dan kematian itu nyata. 

Wallahualam, walau tidak boleh seorang muslim memangis tersedu-sedu apalagi wanita ketika di kuburan tapi kalau ke makam Mama yang saya rasakan cuma satu. RINDU. Sangat.

Sepertinya besok ah ke makam Mama, kangen. 

Related Posts

Posting Komentar